“Pemerintah sangat peduli memperbaiki SDM dalam negeri. Namun, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Oleh karenanya, partisipasi publik diharapkan mampu menyelesaikan hal-hal yang masih belum terjangkau,” kata dia.
“PKBM dapat menjamin akses pendidikan bagi anak-anak yang atas alasan atau situasi tertentu tidak bisa mengikuti program sekolah formal. Jika inisiatif baik seperti ini diterapkan dimana-mana, tentu ini akan membantu menaikkan indeks-indeks tadi,” imbuhnya.
Sementara itu, siswi-siswa lulusan program sekolah gratis PKBM Bakti Nusa mengaku bangga dan bersyukur atas kesempatan belajar yang telah diberikan. Salah satu siswa itu adalah Mahesa, yang bercita-cita menjadi ahli pemetaan (kartografer).
“Dulu saya putus sekolah karena tidak ada biaya. Selain itu juga ada faktor kenakalan remaja. Tapi setelah ikut program kejar paket C gratis, saya termotivasi untuk jadi pemuda yang ingin berkembang,” kata Mahesa.
Moeldoko yang juga berbincang dengan para peserta didik turut menyemangati dan memberikan motivasi. Ia bercerita dirinya juga merupakan anak dari petani di Kediri, Jawa Timur, namun tetap bisa mencapai cita-cita untuk menjadi Jenderal TNI.
Hal itu menunjukkan bahwa lingkungan yang sulit tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih mimpi besar.