Jakarta (ANTARA) - Penelitian yang ditulis Matern Fetal Neonatal Med tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi cokelat dalam jumlah sedang selama kehamilan aman dan dapat membantu menurunkan tekanan darah ibu, sehingga mengurangi risiko preeklamsia.
Peneliti Latif R dalam jurnal ini menyebut makan cokelat saat hamil juga tidak dikaitkan dengan cacat bawaan.
Ditulis laman Very Well Health, Senin (14/4), meskipun cokelat bermanfaat, namun mengonsumsi cokelat dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan penyempitan arteri yang menyalurkan darah beroksigen ke janin, yang disebut duktus arteriosus. Hal ini dapat menyebabkan perkembangan masalah jantung janin yang berpotensi serius.
Baca juga: Studi tunjukkan konsumsi cokelat hitam dapat kurangi risiko diabetes
Kekhawatiran lainnya adalah bahwa cokelat, khususnya kakao, merupakan salah satu sumber makanan dengan kadar kadmium tertinggi. Paparan kadmium yang berlebihan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir.
Untuk tujuan ini, para ibu disarankan membatasi asupan coklat hitam tidak lebih dari 30 gram, atau sekitar satu kotak berukuran 1,5 inci, per hari.
Mempertimbangkan mengonsumsi cokelat juga perlu diperhatikan bagi orang-orang yang alergi terhadap kakao karena dapat memicu refluks asam atau migrain.
Baca juga: Konsumsi cokelat hitam beri manfaat turunkan hipertensi esensial