Robot-robot tersebut berlari melintasi rute yang sama dengan pelari manusia, namun pada lintasan yang berbeda.
"Tiangong Ultra", yang dikembangkan oleh Pusat Inovasi Robot Humanoid Beijing (Beijing Humanoid Robot Innovation Center) memenangkan perlombaan bersejarah sejauh 21,0975 kilometer (km) tersebut dari 20 tim yang berkompetisi dengan catatan waktu 2 jam 40 menit 42 detik.
"Tiangong Ultra melewati garis finis sekitar 30 menit lebih awal dari yang diperkirakan. Semua robot hari ini pada dasarnya tampil hebat dalam menghadapi sejumlah tantangan seperti belokan dan polisi tidur. Kami membuat sejarah bersama," kata CEO Beijing Humanoid Robot Innovation Center Xiong Youjun.
Sedianya dijadwalkan pada 13 April, lomba setengah maraton robot humanoid ini ditunda hingga Sabtu karena peringatan angin kencang di kota itu akhir pekan lalu sehingga para tim memiliki lebih banyak waktu untuk menguji serta menyempurnakan struktur dan sistem kontrol robot pelari.
"Dalam uji coba sejauh 21 km, sekrup yang menghubungkan motor pergelangan kaki dan linkage patah pada jarak 15 km. Kami memperkuat bagian tersebut dengan tiga pin pemosisian, tidak ada masalah sejak saat itu," ungkap pemimpin Xuanfeng Xiaozi Team Cui Wenhao.