Rumah bagi primadona Cirebon itu pada mulanya berdiri atas dasar ketertarikan sang pemilik, Haji Apud pada Empal Gentong saja. Ketertarikannya, berhasil membujuk hati kecilnya untuk membuka sebuah usaha dengan memanfaatkan fasilitas seadanya.
Mulai didirikan pada tahun 1994, Empal Gentong Haji Apud dijual hanya dengan menggunakan satu gerobak dan satu kursi saja. Sederhana memang, tapi cita rasanya mampu diacungi lima jempol sekaligus.
Baca juga: Polres Cirebon tutup putar balik kendaraan Jalur Pantura
Tahun demi tahun, dari gerobak kecil, Haji Apud berhasil mengembangkan usahanya dalam skala yang lebih besar. Dia mendirikan sebuah tempat di sepetak tanah yang dimiliki dan terus tumbuh besar hingga sekarang.
Pengelolanya di masa ini, Nia Kenia mengatakan cita rasa dari makanan mereka dapat berbeda dari yang lain karena adanya peran daging sapi lokal yang berasal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di wilayahnya.
Daging-daging yang kenyal dan empuk tanpa impor itu, dimasak oleh pihaknya saat itu juga. Satu kwintal daging datang pada hari-hari biasa, sedangkan dua hingga dua setengah kwintal daging datang pada hari libur seperti saat mudik.