Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar gerakan tanam padi serentak yang digelorakan pemerintah pusat untuk menjaga swasembada pangan, khususnya komoditas beras.
"Kami melaksanakan gerakan menanam tanaman padi sesuai dengan instruksi dari Kementerian Pertanian bahwa saat ini tanam padi serentak di 14 provinsi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman usai gerakan tanam padi di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan Dinas Pertanian Garut dalam mendukung program serentak gerakan tanam padi itu untuk permulaan dilaksanakan di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kidul dengan luas lahan sekitar 1 hektare.
Target Dinas Pertanian Garut pada gerakan tanam padi pada musim tanam April 2025, kata dia, seluas 12.856 hektare tersebar di 42 kecamatan yang saat ini baru terealisasi penanaman sebesar 68 persen atau seluas 8.810 hektare.
"Target tanam bulan April seluas 12.856 hektare, sudah tercapai 8.810 hektar atau 68 persen, pada akhir bulan April kita sudah dapat terealisasi yang targetnya 12.856 hektare," katanya.
Ia mengatakan, pada musim tanam awal tahun sampai Maret 2025 gerakan tanam padi sudah dilakukan di lahan seluas 69.353 hektare, ditargetkan selama 2025 bisa menanam padi seluas 106.041 hektare.
Ia berharap adanya gerakan tanam padi di Garut dapat meningkatkan swasembada pangan khususnya beras, sehingga bisa memenuhi kebutuhan daerah dan membantu kebutuhan nasional yang akhirnya tidak perlu lagi impor beras.
"Jadi, gerakan serentak tanam padi salah satu upaya untuk meningkatkan swasembada pangan, swasembada beras, jadi kita tidak lagi impor beras," katanya.
Selain menjaga ketahanan pangan, kata dia, dengan adanya peningkatan produktivitas hasil pertanian pada komoditas padi, tentunya akan berdampak pada pendapatan atau kesejahteraan petani.
Ia mengatakan, petani juga selama ini setiap panen padi di Garut mendapatkan kepastian penjualan karena dibeli langsung oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan harga Rp6.500 per kilogram gabah kering.
"Untuk Garut saat ini setiap ada panen dibeli oleh Bulog dengan harga Rp6.500 gabah kering panen, walaupun belum seluruhnya terbeli oleh Bulog," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah tidak hanya menjamin harga pembelian gabah, tapi juga menyiapkan berbagai bantuan untuk menunjang aktivitas pertanian seperti menjamin ketersediaan air maupun bibit, dan pupuk.
Bantuan dari pemerintah pusat, kata dia, seperti irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, sumur tanah dangkal, sumur tanah dalam, dan lainnya yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas padi, terutama di lahan tadah hujan.
"Adanya bantuan ini bisa meningkat yang tadinya biasa tanam setahun sekali diharapkan bisa bertambah setahun dua kali, bahkan setahun tiga kali, ini secara tidak langsung akan mendongkrak ekonomi dari sektor pangan khusus padi bagi petani," katanya.