Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Arys Hilman Nugraha menyatakan bahwa peringatan Hari Buku Sedunia yang jatuh setiap 23 April menjadi momen untuk membangun kebiasaan membaca yang dimulai dari para pemimpin.
"Melalui Hari Buku Sedunia ini kita berharap bisa menjadi inspirasi juga untuk Indonesia, bahwa buku memang memerlukan perhatian, dan perhatian yang terpenting memang pada leadership (kepemimpinan), bisa dari seorang presiden, gubernur, wali kota, atau kepala sekolah, karena begitu para pemimpin ini menunjukkan kecintaan kepada buku, rakyat itu akan ikut," katanya saat mengunjungi ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, pada Rabu.
Ia menjelaskan, selama ini para pelaku buku, baik penulis atau penerbit masih sibuk memikirkan bagaimana kualitas buku, atau bagaimana agar distribusi buku bisa merata, tetapi lupa mendidik masyarakat untuk mencintai buku.
"Jadi kalau kita selama ini mungkin sangat asik bagaimana agar bukunya bagus, bagaimana agar bukunya merata, tetapi kalau masyarakatnya juga tidak dididik untuk mencintai buku tentu sulit, buku itu tidak akan pernah menemui pembacanya. Jadi, mari kita berpikir dari sekarang, bagaimana agar minat baca yang sudah ada di negara kita, bisa membuat mereka menjadi terbiasa untuk membaca," paparnya.
Menurut dia, kebiasaan Presiden Prabowo Subianto yang sering membuat konten mengunjungi toko-toko buku, bahkan menunjukkan buku-buku apa yang dibeli saat kunjungan ke luar negeri dan disebarluaskan di media sosial, dapat menularkan kebiasaan membaca yang baik bagi masyarakat.