Linda menuturkan, peristiwa tersebut terus berulang, bahkan hingga putrinya kelas 4 SD. Ia mengetahui anaknya kembali menjadi korban setelah menemukan bercak darah di celana dalam.
"Awalnya saya tidak curiga. Anak saya bilang celananya kotor setelah lomba. Tapi malamnya dia lama di kamar mandi, dan besoknya saya menemukan bercak darah di celana dalamnya," ujarnya dengan sedih.
Linda menambahkan, putrinya pernah berkata jika luka tersebut terjadi karena dimasukan benda tajam.
"Saya dengar itu, saya tidak kuat dan minta adik saya untuk mendampingi anak saya," tutur Linda.
Baca juga: PPA Garut menyiapkan tim untuk pulihkan psikis anak korban perundungan