Sebelumnya, diinformasikan seorang siswi SD di Kabupaten Garut berinisial D (12), diduga menjadi korban perundungan dan kekerasan yang dilakukan teman sebayanya sejak masih di taman kanak-kanak (TK).
Kasus tersebut semakin memprihatinkan karena korban mengalami luka serius di bagian kelaminnya, yang kini mengakibatkan pembengkakan dan infeksi.
Linda Atikah (32), ibu korban, mengatakan, putrinya masih trauma akibat kejadian tersebut. Untuk melindungi anaknya, Linda bahkan memutuskan pindah tempat tinggal ke kawasan Kiaracondong, Kota Bandung.
"Karena si anak mungkin traumanya terulang lagi, ingatannya karena kejadian lagi, dan merasa tidak nyaman. Anak aku jadi kayak merasa tidak ada yang lindungi. Karena aku di sana kan cuma tinggal sendiri, tidak ada orang tua begitu pun suami," ujarnya, Rabu, (8/1).
Linda menjelaskan, mulai menyadari sesuatu tidak beres saat anaknya mengeluh sakit di bagian kelamin. Ketika diperiksa dokter, ditemukan ada luka sobek disertai darah dan nanah.
"Dokter bilang ini pelecehan, tapi bukan sama organ kelamin laki-laki, melainkan dimasukkan benda-benda tajam. Pas alat kelamin anak saya dilihat, ternyata sudah sobek," ungkap Linda.
Kondisi tersebut membuat Linda memberanikan diri melapor ke pihak berwajib. Namun, laporan tersebut terhenti karena kondisi anak yang terus kesakitan.
"Dokter pertama malah menyarankan saya melapor ke polisi. Saya sempat datang ke Polsek Cibatu dan Polres Garut, tapi waktu anak saya diminta keterangan, dia sampai menjerit, pingsan, dan ketakutan," jelas Linda.
Linda dan keluarganya menduga D mengalami trauma karena kerap menangis dan kesakitan akibat kekerasan yang dialaminya Hingga kini, keluarga terus mencari cara untuk memulihkan kondisi fisik dan mental anak.
Linda juga mengaku sudah membawa putrinya ke dokter spesialis kelamin. Namun, meski sempat sembuh, luka pada bagian kelamin anaknya kembali kambuh, disertai keluarnya darah dan nanah.