Bandung (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta dinas tingkat kabupaten/kota menyemprotkan cairan disinfektan di pasar-pasar tradisional dan modern untuk mencegah wabah virus corona.
"Kami sudah memberikan instruksi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar-pasar tradisional. Penyemprotan ini sudah dilakukan setelah jam masa operasional pasar, antara jam 15.00-16.00, ini dilakukan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar M Arifin Soendjayana di Bandung, Jabar, Rabu.
Hari ini, Arifin mendampingi Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meninjau harga sembako di Pasar Sederhana, Kota Bandung.
Baca juga: Gubernur Jabar tinjau harga kebutuhan pokok di Pasar Sederhana Bandung
Pihaknya mengatakan telah melakukan sejumlah langkah untuk menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat di tengah situasi wabah virus corona atau penyakit COVID-19.
"Kami telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah terhambatnya distribusi maupun kelangkaan bahan pokok di Jabar," kata dia.
Baca juga: Bawang putih impor masuk Kabareskrim optimistis harga berangsur turun
Langkah antisipasi tersebut di antaranya menambah titik pemantauan bahan pokok hingga 10 titik yang tersebar di Jabar untuk mendapatkan data yang lebih akurat terkait ketersediaan maupun harga bahan pokok.
Selain itu, kata dia, juga dilakukan pengecekan rutin pun dilakukan terhadap distribusi bahan pokok yang masuk ke Jabar, terlebih hampir 40-50 persen bahan pokok di Jabar, khususnya Bandung didatangkan dari luar Jabar.
Baca juga: Kabareskrim: Satgas Pangan upayakan turunkan harga gula putih
"Lalu akan turun ke gudang pasar modern. Kita akan lakukan supaya kita regreg (tenang) lah yah, kalau melihat posisinya di gudang modern," ujar dia.
Berdasarkan hasil blusukannya bersama Gubernur Jabar di Pasar Sederhana Kota Bandung, ketersediaan bahan pokok aman walaupun pihaknya mengakui bahwa gula pasir mengalami kenaikan harga hingga Rp17.000 per kilogram.
Menurutnya, kondisi tersebut akibat belum masuknya suplai gula pasir dari importir dan distributor.
"Semoga dengan adanya izin impor gula kristal baru ini, minggu ketiga Maret mudah-mudahan bisa normal di angka Rp12.500 hingga 13.000 per kilogram," kata dia.
Baca juga: Dinkes Purwakarta sanksi tegas toko alkes jual masker harga tinggi
Disperindag Jabar berharap pasar tradisional disemprot cairan disinfektan
Rabu, 18 Maret 2020 16:00 WIB