
Selain ada mentor dari para pengusaha sukses seperti Jaya Setiabudi, di balik Vikram yang kini telah bisa membuka usaha Bakso Denwayang, juga ada peran Pegadaian sebagai pembuka jalan pada ribuan orang untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Hal tersebut, kata Pimpinan Cabang Pegadaian Cimahi Tri Mulyanah, sesuai dengan target perusahaan yang ingin memberikan dampak dalam mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan masyarakat dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai usaha Pegadaian mengEMASkan Indonesia dalam kampanye #mengEMASkanindonesia.
Pembiayaan UMKM masuk dalam instrumen social loan yang berkelanjutan untuk membiayai proyek berbasis sosial, termasuk wirausaha perempuan, individu yang memiliki akses terbatas terhadap
produk/layanan/perbankan, dan pelajar. Pembiayaan social loan, sepanjang 2024 tercatat telah tersalurkan sebanyak Rp100 miliar secara nasional.
Angka ini, di luar pembiayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) bagi pelaku usaha kecil yang masih kesulitan mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan konvensional yang sepanjang 2024 mencapai Rp7 triliun lebih.
Selain soal pembiayaan, Yanah mengatakan pemberdayaan UMKM dan kaum rentan juga dilakukan pembinaan, pendampingan dan pelatihan oleh pihaknya dengan di Cimahi dilakukan pada fasilitas The Gade Women Community Center (TGWCC) dengan Gade Space dan Gade Store di Pegadaian Cimahi yang hadir sejak 2023.
Awalnya, kata Yanah, fasilitas ini memang untuk pemberdayaan kaum perempuan. Namun pihaknya ingin memberikan dampak yang lebih besar, sehingga kini dibuka untuk umum yang lebih luas dalam usaha mengembangkan diri.
"Hingga Oktober 2025, kami bisa menyatakan Gade Store telah membantu UMKM binaan kami meningkatkan penjualan hingga 40 persen. Sedangkan fasilitas Gade Space, telah memberikan dampak pada 1.219 orang yang di dalamnya termasuk peserta program Beasiswa Wirausaha itu," kata Yanah saat ditemui.
Penanggung jawab TGWCC Pegadaian Cimahi, Dwi Sujo mengungkapkan dengan memaksimalkan fasilitas Gade Space, program Beasiswa Wirausaha yang diikuti Vikram, dilahirkan oleh pegadaian berkolaborasi dengan YEA.
Dengan model program yang terdiri dari tahapan pre-starting, starting, profiting, systemizing, sampai franchising dalam usaha, program ini disebut Dwi telah mulai gelombang (batch) dua, dan telah berjalan selama tiga bulan.
Seperti gelombang sebelumnya, kata Dwi, program ini tidak memberikan modal penyertaan di luar yang telah ada di program, akan tetapi jika usaha yang dirintis para peserta membutuhkan dapat mengajukan ke Pegadaian untuk permohonan modal dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.
"Kami tetap memberi dukungan. Karena tujuan besar fasilitas TGWCC ini dan program di dalamnya, adalah agar UMKM memiliki toko dan ekosistemnya, sehingga tidak tergantung pada marketplace, kemudian menciptakan pengusaha yang berintegritas yang tak hanya berjualan namun jadi pebisnis. Serta juga mengenalkan pegadaian pada masyarakat," tutur Dwi.
Vikram dengan tekadnya yang kuat untuk mengenyam pendidikan hingga sampai titik membuka usaha walau harus merantau jauh dari ibundanya, mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dan tetap berusaha untuk menggapai mimpi, walau terasa sulit.
Karena, dengan tekad yang diperkuat niatan tulus seperti yang dimiliki Vikram, walaupun lambat tetap akan membuka jalan kita satu per satu menggapai cita-cita yang didambakan.
