Di Yogyakarta, diceritakan Vikram, dirinya tinggal di fasilitas yayasan dan bekerja pengabdian di sana dengan membawa serta usaha pempeknya.
Namun karena lingkungan baru, dan kerasnya persaingan, akhirnya usaha itupun harus berhenti yang memaksanya harus mencari lagi peluang lain untuk pemasukan pribadinya.
Pada momen-momen pencarian inilah, Vikram dipertemukan dengan Program Beasiswa Wirausaha yang digagas Pegadaian berkolaborasi dengan Young Enterpreneur Academy (YEA), yang menawarkan beasiswa selama setahun untuk belajar menjadi usahawan.
Dalam program ini, para peserta disaring dari 873 pendaftar dari seluruh wilayah Indonesia menjadi 30 orang peserta yang berusia 17-25 tahun dengan pengalaman wirausaha.
Mereka, kemudian menjalani pelatihan terpusat di Pegadaian Cabang Cimahi (The Gade Women Space) selama enam bulan, dengan diberikan kurikulum seperti penjualan, digital marketing, promosi efektif, magang di para pelaku usaha, hingga membuat produk bisnis rumahan.
"Sementara enam bulan berikutnya, para peserta diminta membangun bisnis di daerahnya masing-masing," kata Vikram.
Di Cimahi, setelah menerima berbagai materi di kelas dan magang dari para pelaku wirausaha sukses di sekitaran Bandung dan Jakarta, Vikram mengaku dirinya bersama tiga peserta lainnya yakni Devi Setianingrum, Resti dan Fatir Ramadhan, membuat bisnis rumahan Bakso Yoy yang sempat diikutkan oleh Pegadaian dalam acara pameran kuliner.
Bakso Yoy ini juga yang menjadi cikal bakal dari Bakso Denwayang yang didirikannya bersama Resti dan Devi di Yogyakarta sejak April 2025 dengan berbekal pendanaan Rp5 juta dari program tersebut, sebagai modal awal untuk berjualan.
Lewat berbagai pengetahuan yang didapatkannya dalam program beasiswa itu, dan hingga sekarang masih ada pendampingan seperti soal lokasi, traffic pasar, hingga teknik promosi online dan offline, kedai Denwayang yang menawarkan bakso sapi bersama pelengkap lainnya itu, kini berdiri di Jalan Godean Yogyakarta, depan kantor Pegadaian setempat.
Meskipun masih berjualan dengan gerobak tenda di pinggir jalan dengan pembeli yang sebagiannya lesehan, Vikram mengaku Bakso Denwayang yang memiliki kisaran harga Rp10 ribu sampai Rp18 ribu, bisa terjual rata-rata 30-35 porsi setiap hari dengan periode berjualan dari 15.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Kini, Vikram dan kedua temannya tengah mencari unit ruko sebagai lokasi baru, guna meningkatkan kenyamanan warung baksonya. Tujuannya agar bisa buka dengan periode yang lebih lama dan pendapatan mereka juga bisa meningkat.
Mengingat, Vikram juga mengaku dirinya ingin meningkatkan perekonomian keluarga dan membawa ibunya ke Yogyakarta agar lebih terpantau.
"Saya ingin membantu perekonomian keluarga dan membuat bangga ibu. Rencana juga mau bawa ibu tinggal di Jawa biar bisa saya pantau terus kesehatan ibu yang sekarang tengah menurun kesehatannya," ucap Vikram yang juga mengharapkan program beasiswa dari Pegadaian ini bisa terus berlanjut pada masa mendatang.
Pembuka jalan
