Setiap rumah berdiri kokoh di lahan seluas 36 meter persegi, lengkap dengan dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.
Tak sekadar tempat untuk berteduh, kampung ini nantinya dilengkapi dengan pusat ekonomi dan fasilitas umum untuk mendorong produktivitas warganya.
Dalam lawatannya di Indramayu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan pembangunan KNSB dilakukan di atas lahan seluas 1,6 hektare, terdiri dari 9.900 meter persegi untuk area perumahan dan 6.100 meter persegi untuk fasilitas umum dan ekonomi.
Mensos menilai pendekatan kolaboratif semacam ini, bisa menjadi model atau percontohan yang dapat diterapkan di daerah lain untuk menangani masalah pada bidang sosial sekaligus membantu warga.
“Indramayu dipilih untuk program KNSB karena lahannya sudah siap,” tutur Mensos.
Selain bantuan infrastruktur, Kemensos juga menggulirkan program graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indramayu.
Dia menyebutkan apabila setiap pendamping PKH bisa menggraduasi 10 KPM , maka satu tahun ada 2.660 KPM bisa keluar dari kemiskinan.
Lewat skema ini, warga yang sebelumnya bergantung pada bantuan sosial diharapkan bisa mandiri secara ekonomi melalui berbagai pelatihan dan pemberdayaan usaha.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menjadikan Kampung Eretan Kulon bermartabat