Salah satu titik balik terjadi dengan adanya Program Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat (KNSB), yang digagas oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dan para pemangku kepentingan lainnya.
Program ini memprioritaskan relokasi bagi warga terdampak banjir rob untuk menetap pada lokasi lebih aman, sekaligus menciptakan ekosistem sosial dan ekonomi yang lebih kuat bagi masyarakat pesisir.
Kaseli (51), salah satu penerima manfaat program ini, mengaku bersyukur atas bantuan rumah yang diterima, meskipun proses pembangunannya baru berjalan 70 persen pada medio Januari 2025.
Sebelumnya, ia dan keluarganya harus bertahan di rumah yang tidak layak huni dan rawan terkena banjir rob.
Tak hanya mendapatkan rumah baru, Kaseli juga mengikuti pelatihan ekonomi dari Kemensos. Pelatihan tersebut sudah dimulai sejak akhir tahun 2024.
Lewat pelatihan yang diberikan, ia belajar membuat batik ecoprint, mengolah hasil laut menjadi bakso ikan, hingga mengembangkan usaha kecil-kecilan yang memberikan tambahan penghasilan.
“Pelatihan sejak Desember 2024, sekarang sudah bisa bikin kain ecoprint,” kata Kaseli.
Pembangunan KNSB Eretan ini tak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Indramayu turut menghibahkan tanah senilai Rp1,6 miliar untuk mendukung proyek itu.
Harapannya, kampung ini menjadi tonggak kebangkitan warga pesisir di Indramayu dari bayang-bayang bencana banjir rob yang terus mengintai mereka setiap tahun.
Sebanyak 93 kepala keluarga (KK) nelayan yang terdampak banjir rob nantinya bisa menempati rumah-rumah baru di KNSB.