Situasi tanggap darurat pun diberlakukan, sehingga penanganan cepat untuk mengurangi risiko kerugian akibat peristiwa itu bisa dilakukan.
Berulang
Banjir rob yang melanda bukan hanya peristiwa yang berlalu begitu saja. Tahun demi tahun, gelombang terus mengikis daratan, membuat kehidupan warga di pesisir Eretan terasa kian terhimpit.
Banjir yang datang akibat naiknya permukaan air laut itu membuat warga setempat harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang terus berubah.
Selain merusak infrastruktur dan perumahan, banjir rob pun mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Eretan.
Warga di desa tersebut, berharap ada solusi jangka panjang agar mereka tidak terus-menerus menghadapi ancaman yang sama setiap tahun.
Pemerintah Kabupaten Indramayu menyadari bahwa fenomena ini perlu mendapat perhatian lebih. Oleh karenanya upaya mitigasi dan penanganan terus dilakukan.
Upaya tersebut juga termasuk pemetaan wilayah terdampak, serta rencana penguatan infrastruktur untuk mengurangi dampak bencana tahunan ini.
Pemkab Indramayu pada 2024 telah memberikan bantuan perbaikan untuk rumah tidak layak huni sebanyak 30 unit serta membangun jalan lingkungan sepanjang 477 meter di Desa Wirakanan.
Langkah ini minimal dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi risiko kerusakan akibat banjir rob.
Ikhtiar
Di tengah semua upaya yang dilakukan oleh pemkab setempat, harapan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat nelayan di Desa Eretan masih terus menyala.
