"Jadi, Kampung Naga ini, seandainya ada beberapa kandidat, itu tidak boleh memasang salah satu kandidat, kecuali (apabila) tiga-tiganya bareng, jadi yang diharapkan itu adalah kerukunan, rasa kebersamaan, nilai-nilai kerukunan yang kami jaga," kata Ade.
Pemimpin amanah
Warga adat Kampung Naga juga memiliki prinsip tidak boleh meminta kepada pemerintah. Apalagi dalam momentum menjelang pilkada ini, pantang untuk meminta.
Apabila ada yang ingin membantu tanpa tujuan lain, selain hanya peduli kepada warga Kampung Naga tidak akan ditolak. Selama bantuan itu tidak mengganggu nilai-nilai adat dan budaya, seperti membangun akses jalan tangga, tidak ditolak. Namun, ada juga bantuan yang ditolak seperti halnya fasilitas jaringan listrik, meskipun itu penting, sampai saat ini tidak boleh ada di Kampung Naga.
Warga adat hanya memiliki harapan bagi siapa saja nanti yang akan menjadi pemenang dalam pilkada harus menjadi pemimpin yang amanah, pemimpin bijaksana, adil dan selalu memberikan perhatian kepada rakyatnya.
Bagi warga adat di Kampung Naga itu ingin pemimpin yang memberikan perhatian, perlindungan, terutama perlindungan dalam melestarikan apa saja yang diwariskan oleh leluhur warga adat agar tetap terjaga meski berada di tengah modernisasi.
"Mudah-mudahan pemimpin sekarang itu amanah, di mana, terutama kami sebagai masyarakat adat, memang perlu juga bukan hanya perhatian, tapi perlindungan, terutama melestarikan apa yang diwariskan oleh nenek moyang kami," katanya.
Pelajaran dari Kampung Naga
Cara warga adat Kampung Naga menyambut pesta demokrasi itu memiliki nilai yang menarik, memiliki prinsip yang tidak juga menolak pengaruh dari luar, seperti halnya memiliki antusias untuk menyalurkan hak suara di setiap pilkada maupun pemilihan umum.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jabar Hedi Ardia yang hadir ke Kampung Naga itu menyampaikan, kegiatan sosialisasi itu sesuai dengan tema pada Pemilihan Gubernur Jabar 2024 yakni sebagai inisiasi budaya demokrasi yang harus diselenggarakan secara berbudaya, transparan, adil, jujur, dan demokratis.
Hedi setelah berada di tengah kampung itu mengapresiasi prinsip warga adat Kampung Naga yang selalu berpartisipasi dalam kegiatan pesta demokrasi, baginya warga adat memiliki keistimewaan karena selama ini selalu memberikan hak suaranya pada setiap momentum pesta demokrasi.
"Kampung Naga salah satu segmen harus kami berikan edukasi, itu sesuai dengan instruksi KPU RI, kami datang ke sini untuk mensosialisasikan, kita berharap betul angka partisipasi pemilih naik, jadi 76 persen," kata Hedi saat kunjungannya ke Kampung Naga.
Spektrum - Suara damai untuk pesta demokrasi dari Kampung Naga
Oleh Feri Purnama Rabu, 31 Juli 2024 12:28 WIB