“Bagi masyarakat, jangan pernah malu kalau ada keluarga atau memiliki anak penyandang disabilitas. Kami yakin mereka memiliki potensi lebih dan bisa berkembang secara mandiri jika diberikan ruang,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) Abdul Mujib mengapresiasi program ini karena sangat bermanfaat, serta dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait disabilitas.
Dia mengungkapkan selama delapan bulan terakhir program ini menunjukkan kemajuan. Beberapa desa kini memiliki data lengkap penyandang disabilitas serta pemahaman di tingkat masyarakat mulai tumbuh.
Saat ini pihaknya mendampingi 1.200 penyandang disabilitas dan 607 penyintas kusta di tujuh desa itu untuk bisa hidup secara mandiri.
Abdul berharap Desa Ramah Disabilitas dapat menjadi prioritas pembangunan, sehingga kelompok disabilitas mendapatkan kesempatan yang setara dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dengan pengembangan Desa Ramah Disabilitas, Kabupaten Cirebon diharapkan menjadi pelopor inklusi sosial yang mendukung kemandirian, kesejahteraan, dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di mulai dari tingkat desa,” ujarnya.
Baca juga: BPBD Cirebon petakan 3 wilayah rawan banjir rob untuk mitigasi