Jakarta (ANTARA) - Pembalap Prima Pramac Jorge Martin merasa dirinya banyak "dihantui" oleh setiap tikungan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, sebelum dirinya akhirnya menaklukkan sirkuit dengan panjang 4,3 kilometer itu pada balapan utama MotoGP Indonesia 2024, Minggu (29/9).
Hal ini terjadi setelah Martin kehilangan kemenangan pada musim lalu saat dirinya terjatuh di tikungan 11 pada lap 14 di saat dirinya memimpin balapan tanpa gangguan di saat penentuan juara dengan Francesco Bagnaia.
Di Spint pada Sabtu (28/9), Martin kembali mengulangi kesalahannya. Ia yang melesat di posisi terdepan terjatuh pada awal balapan di tikungan 16 yang kemudian membuat Bagnaia memenangi balapan Sprint.
"Setelah kecelakaan musim lalu, hari ini adalah balapan yang sulit. Setelah kecelakaan kemarin juga. Setelah 13 lap, saya memikirkan beberapa hantu di tikungan 11 dan kemudian setiap lap di tikungan 16," kata Martin dalam wawancara bersama MotoGP, dikutip Senin.
Untuk itu, pada balapan utama, Minggu, pembalap asal Spanyol itu tak ingin mengulangi kesalahannya untuk ketiga kalinya.
Ia yang melesat di posisi pertama sejak balapan 27 lap itu dimulai, sangat berhati-hati setiap memasuki tikungan di Mandalika, khususnya pada tikungan 11 dan 16.
Alhasil, kemenangan ketiganya musim ini sekaligus yang pertama di Mandalika dapat ia raih.