Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat optimis tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Serentak 2024 bisa tembus di atas 80 persen atau sama seperti target dalam pemilu kemarin.
“Kami optimis partisipasi pemilih bisa di atas 80 persen karena ini berhubungan dengan pilkada, yang bersinggungan secara langsung dengan masyarakat Cirebon,” kata Ketua KPU Kabupaten Cirebon Esya Karnia Puspawati di Cirebon, Kamis.
Ia mengatakan tingkat partisipasi pada Pemilu 2024 terealisasi sekitar 80 persen dari 1,7 juta daftar pemilih tetap (DPT), yang terdaftar di 6.938 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kabupaten Cirebon.
Menurut dia, untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pilkada diperlukan sejumlah strategi yang bisa menarik minat masyarakat agar datang ke TPS.
Salah satunya, kata Esya, dengan menggencarkan program sosialisasi utamanya menyasar kepada pemilih potensial yang masuk sebagai DPT saat pemungutan suara dilakukan pada 27 November 2024.
“Sarana untuk kegiatan sosialisasi ini misalnya dengan peluncuran maskot pilkada Cirebon memanggil (Cima) dan Cirebon memilih (Cimi). Maskot ini terinspirasi dari panggilan kedaerahan yang ada di Cirebon yaitu mama dan mimi,” ujarnya.
Ia menjelaskan maskot tersebut selalu digunakan dalam pengenalan tahapan pilkada, baik melalui unggahan di media sosial maupun kegiatan yang diadakan secara langsung di tengah masyarakat.
“Maskot ini adalah representasi dari pemilih di Cirebon yang di mana itu mengandung prinsip egaliter, kita bisa menyentuh semua lapisan masyarakat. Khususnya generasi muda,” katanya.
Esya memastikan sosialisasi tidak hanya mengandalkan maskot, karena KPU Kabupaten Cirebon juga aktif mengedukasi pemilih di ruang publik tentang pentingnya menggunakan hak suara pada pilkada.
Ia menekankan semua pihak, termasuk pemerintah daerah mempunyai kewajiban yang sama dalam meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Cirebon.
Oleh karenanya, KPU terus berkolaborasi dengan semua lembaga supaya memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan penyelenggaraan pilkada yang menjadi sarana untuk memilih calon kepala daerah di Cirebon.
“Kami saat ini sedang melakukan pemetaan TPS, agar kegiatan sosialisasi dan edukasi soal pilkada bisa berjalan efektif dan tepat sasaran,” ucap dia.