Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyebut pelaksanaan debat publik Pilkada Jabar kedua di Cirebon sudah berjalan lebih baik dibandingkan sebelumnya, meskipun masih ditemukan beberapa catatan teknis yang perlu dievaluasi.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia mengatakan pihaknya mengaku puas dengan kegiatan ini setelah berbagai perbaikan diterapkan, terutama terkait alokasi waktu bagi pasangan calon (paslon) untuk menjawab pertanyaan.
Baca juga: 4 Paslon Pilkada Jabar tawarkan gagasan perkuat toleransi beragama
Baca juga: 4 Paslon Pilkada Jabar tawarkan gagasan perkuat toleransi beragama
"Sejauh ini kita merasa puas dengan apa yang terjadi di debat kedua. Kalau pun ada kekurangan, itu teknis dan tidak signifikan. Evaluasi dari debat pertama sudah kita perbaiki di debat kedua," ujarnya di Cirebon, Sabtu (16/11) malam.
Ia menjelaskan pada debat pertama, paslon hanya diberikan waktu 45 detik untuk menjawab pertanyaan, namun durasi tersebut ditambah menjadi satu menit pada debat kedua.
Dia mengatakan penambahan waktu ini dianggap cukup efektif, sehingga keseluruhan durasi debat berlangsung sekitar 180 menit.
"Hal itu yang membuat kita merasa puas. Tadi juga banyak respons positif dari peserta," ucapnya.
Namun demikian, Hedi menekankan pentingnya evaluasi untuk kesiapan pelaksanaan debat ketiga, terutama pada segmen keempat dan kelima, agar acara tidak terasa monoton.
"Kami diskusikan dulu dengan tim perumus, supaya segmen dua dan tiga tidak diulangi lagi di segmen berikutnya. Hal ini penting agar pemirsa juga bisa menikmati pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa diprediksi," tuturnya.
KPU Jabar juga menemukan adanya persoalan dalam pelaksanaan debat publik ini, yakni promosi judi online yang muncul di kolom komentar siaran langsung debat di YouTube.