Cirebon (ANTARA) -
Empat pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menawarkan sejumlah gagasan dan program untuk memperkuat toleransi beragama di 27 kabupaten/kota di Jabar.
Berbagai gagasan itu disampaikan oleh masing-masing paslon pada debat publik Pilkada 2024 putaran kedua yang diselenggarakan di Cirebon, Jabar, Sabtu (16/11) malam.
Baca juga: 4 paslon Pilkada Jabar komitmen majukan budaya dan industri kreatif
Paslon nomor urut satu Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam kebijakan pemerintah yang fokus utamanya meliputi sektor pendidikan, ruang publik, dan pembangunan rumah ibadah.
Pasangan tersebut menyampaikan program ini akan diperkuat juga, dengan penegakan hukum untuk melindungi kebebasan beragama, termasuk akses terhadap tempat ibadah dan layanan publik bagi seluruh masyarakat.
"Kami juga akan menyusun kurikulum khusus pendidikan toleransi di sekolah serta memperkuat peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat kabupaten/kota," ujar Acep saat debat berlangsung.
Kemudian, paslon nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja menyebutkan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang dirumuskan para pendiri bangsa Indonesia.
Mereka menawarkan program pendidikan lintas agama (Pelita), yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kerja sama antar-pemeluk agama di Jabar.
"Konflik intoleransi, sesungguhnya dipicu oleh kecurigaan masing-masing pihak. Konflik agama dipicu oleh itu. Kalau kami, FKUB akan ditempatkan di tingkat paling dasar terutama keragaman-nya sangat majemuk," kata Jeje.
Sedangkan paslon nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie mengusulkan penguatan perlindungan hak beragama sebagaimana diatur dalam konstitusi.
Selain itu, pasangan ini menyoroti pentingnya menciptakan suasana kebersamaan lintas agama sejak dini sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga nilai keberagaman di Jabar.