Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon Esya Karnia Puspawati menyebut debat publik pemilihan gubernur(Pilgub) Jawa Barat (Jabar), menjadi sarana efektif untuk pendidikan politik masyarakat, khususnya di wilayah pesisir dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang besar.
“Kami sangat mengapresiasi KPU Provinsi Jabar atas penyelenggaraan debat publik putaran kedua ini. Daerah pesisir seperti Kabupaten Cirebon dengan DPT yang signifikan memang menjadi salah satu sasaran utama kegiatan ini,” kata Esya di Cirebon, Jabar, Senin.
Ia menilai debat publik merupakan metode yang berguna untuk membantu masyarakat mengenal lebih dekat sosok dari masing-masing pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jabar yang akan mereka pilih.
Dengan begitu, kata Esya, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam menentukan pilihan pada proses pemungutan suara di tanggal 27 November 2024.
Ia menyampaikan untuk DPT di Kabupaten Cirebon pada Pilkada 2024, tercatat sebanyak 1.744.235 jiwa. Jumlah ini didominasi oleh generasi milenial sekitar 34,06 persen dan generasi Z sebesar 17,14 persen.
“Kegiatan ini juga menjadi salah satu metode pendidikan politik yang bisa memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat di Kabupaten Cirebon. Khususnya pemilih dari generasi Z, yang jumlahnya sebanyak 298.887 jiwa,” ujarnya.
Menurutnya, tema Budaya Inovatif yang diangkat pada debat tersebut pun sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat di kawasan pesisir Jabar, karena isu-isu tersebut disusun langsung oleh tim perumus.