"Katanya yang memukul satu orang tapi itu ada lima saksi dan kami tidak tau itu," kata dia.
Sebelumnya Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Ahmad Wahid menyatakan budaya kekerasan atau aksi perpeloncoan senior kepada junior di kampus yang berada di bawah Kementerian Perhubungan tersebut sudah dihapuskan meski kembali siswa tewas akibat aksi penganiayaan.
"Tidak ada budaya perpeloncoan di kampus ini dan itu penyakit turun temurun yang sudah dihilangkan," kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Ahmad Wahid di Jakarta, Jumat.
"Budaya itu sudah kami hilangkan, itu murni person to person," kata Wahid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Keluarga taruna tewas dianiaya akan tuntut pertanggungjawaban STIP
Keluarga taruna yang tewas dianiaya akan menuntut STIP
Sabtu, 4 Mei 2024 11:45 WIB