Oleh karena itu, membawa alat pendukung kesehatan adalah syarat utama atau prioritas bagi responden. Dengan harapan, dapat menjaga diri mereka dari penyakit dan keadaan sakit yang kadang dikonstruksi secara sosial. Maka dari itu, proses diagnosis penyakit saat ini, tidak hanya dilihat dari sisi biomedis saja. Akan tetapi, juga bisa berasal dari sisi personalistik hingga naturalistik. Jika ada kesempatan, penulis akan membahas terkait hal ini secara detail dan mendalam.
Hasil wawancara dan kuesioner juga menunjukkan kalau generasi Y dan Z itu sangat well-prepared untuk urusan alat-alat sederhana pendukung kesehatan di dalam tasnya. Bahkan, setelah pandemic COVID-19, mereka juga semakin waspada dan mawas diri, agar tidak terkena penyakit berbahaya lainnya, seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang disebabkan oleh polusi udara.
Selain itu, data telah menjelaskan kalau 69,7%/100% dari mereka merasakan dampak dari masalah polusi udara yang sedang kita hadapi bersama-sama saat ini. Akan tetapi, pandemic COVID-19 berhasil membawa pengaruh yang besar terhadap cara berpikir, bersikap dan berperilaku generasi Y dan Z terkait kesehatan. Sehingga, mereka sudah lebih patuh dan terbiasa menggunakan masker saat keluar rumah atau berpergian, membiasakan diri untuk mencuci tangan, membangun imun dengan gaya hidup sehat, selalu menggunakan handsanitizer dan lain sebagainya. Dengan begitu, pandemic COVID-19 dapat mengubah kebiasaan generasi Y dan Z menjadi lebih positif dan semakin aware dengan kesehatan dirinya, sebagai investasi di masa depan.
Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian, penulis ingin menegaskan kalau yang aware terhadap kesehatan, hanya generasi Y dan Z yang lahir pada tahun 1981-2004 saja. Selain itu, sebagian besar dari mereka merupakan kelompok dari kalangan menengah ke atas dan yang berpendidikan tinggi. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan, aktif mencari informasi kesehatan dan berupaya menyediakan alat-alat pendukung kesehatan.
Sedangkan, untuk kelahiran tahun 2004 ke atas, masih butuh diedukasi lagi dan menjadi tanggung jawab kita bersama, karena mereka masih blind terhadap informasi kesehatan. Hal yang menjadi prioritas mereka hanya gadget dan mereka berasumsi kalau mereka masih muda, pasti sehat dan berumur panjang.
Kembali ke pembahasan mengenai generasi Y dan Z yang lahir pada tahun 1981-2004 dan bijak saat menghadapi era new normal. Penulis memprediksi, kalau alat-alat pendukung kesehatan di dalam tas mereka akan menjadi kebutuhan primer bagi generasi Y dan Z di masa depan. Bahkan, hal ini telah membudaya di kalangan generasi Y dan Z. Dengan begitu, alat-alat sederhana pendukung kesehatan tadi, sudah menjadi concern mereka saat ini. Terlebih, kita sedang dilanda pencemaran udara yang dapat memicu berbagai macam penyakit.
Sampai di sini, penulis pun semakin paham, bagaimana tantangan yang dihadapi oleh generasi Y dan Z di era digital. Walaupun, mereka tetap bisa menikmati perkembangan teknologi yang begitu beragam. Tetapi, mereka juga harus melewati tantangan penyakit baru yang mulai bermunculan, misal COVID-19. Ditambah, ada Penyakit Tidak Menular (PTM) hingga Penyakit Menular (PM) yang kita prediksi akan terus bertransformasi.