Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat menyampaikan sudah siap untuk merelokasi warga yang rumahnya terdampak bencana alam tanah bergerak di Kampung Sawahjoho Desa/Kecamatan Singajaya agar aman dari ancaman bahaya bencana itu.
"Sekarang kita persiapan untuk membeli lahan untuk relokasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan, pemerintah daerah sudah meninjau langsung pemukiman rumah penduduk di Kampung Sawahjoho Desa Singajaya Kecamatan Singajaya, yang selama ini terdampak, dan sudah terjadi pergerakannya sejak 27 Juni 2024, namun tidak masif.
Pemkab Garut, kata dia, sudah melakukan penanganan bagi masyarakat yang terdampak dengan menyalurkan bantuan pangan, dan infrastruktur lainnya agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman.
"Penanganan sendiri sedang berlangsung, pengungsi sudah kita berikan kebutuhan sehari-harinya melalui Dinsos," katanya.
Ia menyampaikan, penanganan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah daerah yakni meminta Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian daerah yang dilanda bencana tanah bergerak.
PVMBG juga, katanya, melakukan kajian untuk mengecek kondisi tanah relokasi yang layak terutama aman dari potensi bencana alam yang lokasinya tidak jauh dari kampung itu.
"Sudah ada lahan hasil analisis PVMBG, kita tinggal memilihnya, dan melakukan negosiasi harga, termasuk bekerja sama dengan konsultan," katanya.
BPBD Garut mencatat warga yang terdampak langsung bencana tanah bergerak dan harus direlokasi sebanyak 18 kepala keluarga (KK), dan daerah terancam bahaya sebanyak 29 KK.