Kabupaten Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat memfasilitasi kemitraan usaha antara perusahaan besar dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rangka memperkuat perekonomian daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, perluasan akses pasar, serta ruang kemitraan menjadi kunci untuk mendorong UMKM naik kelas dan mampu bersaing di tingkat global.
“Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen mendorong investasi yang inklusif dan berkelanjutan demi menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan meratakan pembangunan ekonomi di daerah,” kata Ali Syakieb di Bandung, Senin.
Ali menyebut sosialisasi kemitraan usaha ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta mempererat kerja sama antara penanam modal, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan pelaku UMKM di wilayah tersebut.
“Dengan adanya kemitraan, perusahaan besar dapat menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan UMKM lokal, baik dalam pemenuhan bahan baku maupun operasionalisasi usaha,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam menghadapi tantangan global dan era digital, UMKM tidak bisa berjalan sendiri. Mereka perlu didampingi, ditingkatkan kapasitasnya, serta diberi akses kemitraan dan pasar agar dapat berkembang dan bersaing secara luas.
“Kegiatan ini merupakan langkah nyata dan strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung, Ben Indra Agusta menuturkan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar para pelaku usaha PMA maupun PMDN memahami kewajiban mereka untuk bermitra dengan UMKM lokal.
“Diharapkan para pelaku usaha besar dapat membangun sinergi yang positif demi kemajuan ekonomi daerah,” kata Ben.
Ia mengungkapkan, realisasi investasi di Kabupaten Bandung tahun 2024 mencapai Rp30,9 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp30,3 triliun. Angka ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi dan iklim usaha di Kabupaten Bandung.
Namun demikian, menurutnya, kesuksesan pembangunan tidak hanya diukur dari besarnya angka investasi, melainkan juga dari dampak langsung yang dirasakan masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Pada tahun ini, Pemkab Bandung telah memfasilitasi kemitraan antara empat perusahaan besar dan 12 pelaku UMKM dengan nilai kemitraan lebih dari Rp16,3 miliar,” katanya.