Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggelar program padat karya bagi 3.300 warga yang belum mendapatkan bantuan imbas penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), dan diharapkan dapat menjaga inflasi daerah.
"Program padat karya ini diikuti oleh 3.300 warga yang tersebar di 22 kecamatan," kata Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Tiga ribu nelayan di Kabupaten Cirebon dapat asuransi gratis
Imron mengatakan program padat karya yang dilakukan oleh masyarakat yaitu melakukan pembersihan saluran air di lingkungan sekitar, agar ketika hujan turun air cepat mengalir dan tidak tersendat.
Menurut dia, anggaran untuk program padat karya tersebut berasal dari dana alokasi umum (DAU) sebanyak 2 persen dari dana transfer umum (DTU) yaitu Rp7,4 miliar, yang diperuntukkan untuk mengendalikan inflasi setelah penyesuaian harga BBM.
Ia menjelaskan, setiap warga yang mengikuti program padat karya akan diberikan uang tunai Rp100 ribu, tanpa ada pemotongan pajak, dan lainnya, asalkan mereka telah memenuhi persyaratan.
"Setiap warga mendapatkan Rp100 ribu, kami pastikan tidak ada potongan apa pun," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto mengatakan dari 40 kecamatan yang ada, baru 22 kecamatan memenuhi persyaratan, sedangkan sisanya belum lengkap.
Untuk itu, pihaknya melakukan program padat karya melalui dua tahap, yaitu pada bulan November 2022 ini sampai Desember 2022.
"Ini tahap pertama, karena dari 40 kecamatan yang mengusulkan, yang lengkap baru 22 kecamatan, sehingga kami buat dua tahap," katanya.
Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon pastikan kebutuhan pokok aman
Jaga daya beli warga, Pemkab Cirebon gelar program padat karya
Jumat, 25 November 2022 19:00 WIB