Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di daerahnya untuk menekan penyebaran penyakit HIV/AIDS yang saat ini tercatat ada 250 kasus baru.
“Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat upaya edukasi dan sosialisasi, guna menekan penyebaran penyakit tersebut,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Cirebon Sri Maryati di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Kota Cirebon susun rencana aksi perkuat penanganan HIV-AIDS
Ia menyebutkan berdasarkan hasil screening yang dilakukan sejak 2006 hingga saat ini, total kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon mencapai 3.357 kasus.
Menurutnya, mayoritas penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual, baik sesama jenis maupun lawan jenis.
“Kota Cirebon menjadi kota tujuan banyak orang, sehingga interaksi yang berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS tidak terhindarkan,” ujarnya.
Pemkot Cirebon, lanjut dia, terus berupaya melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas, untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penyakit ini.
Maryati menyampaikan pemerintah pun sudah membuka layanan pemeriksaan gratis untuk deteksi dini penyakit tersebut, sehingga para penderitanya bisa ditangani dengan baik.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty mengungkapkan bahwa kelompok usia produktif, yaitu 25-49 tahun, menjadi yang paling banyak terinfeksi HIV/AID.