Jajaran puskesmas setempat, kata dia, dapat berperan aktif untuk rutin memeriksa kandungan maupun bayi yang dilahirkan korban sehingga kondisinya tetap sehat.
"Dari Dinas Kesehatan melalui puskesmas terdekat melalui para bidan yang dekat dengan rumah-rumah korban untuk memantau kondisi perkembangan ibu dan anak-anak korban," katanya.
Baca juga: Atalia Kamil minta masyarakat tidak sudutkan santriwati korban perkosaan
Ia menambahkan persoalan lain yang harus diperhatikan pemerintah daerah yaitu hak pendidikannya karena korban masih usia sekolah atau di bawah umur.
"Kami tidak berharap dengan kejadian tersebut pendidikan yang seharusnya didapatkan malah terbengkalai," katanya.
Sebelumnya, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut menyampaikan ada 11 korban perempuan warga Garut yang menjadi korban perbuatan asusila oleh guru pesantren di Kota Bandung.
Tercatat ada delapan korban yang sudah melahirkan, dan saat ini tinggal bersama orang tuanya dengan pendampingan dari tim P2TP2A Garut.
DPRD minta Pemkab Garut jamin kebutuhan hidup korban asusila dari guru pesantren
Sabtu, 11 Desember 2021 8:57 WIB