Jombang (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta semua jajaran NU untuk memperkuat konsolidasi internal pasca-Pemilu serta Pilkada 2024.
Gus Yahya mengemukakan bahwa momentum Pemilu dan Pilkada 2024 memang tidak bisa dihindari dan harus dilewati. Saat ini momentum itu sudah selesai dan sudah saatnya kembali berkonsentrasi untuk organisasi sehingga perlu dilakukan rekonsolidasi.
"Pemilu Presiden dan pilkada adalah momentum yang harus dilewati dan tidak bisa menghindar. Tapi harus ingat bahwa tujuan kita tidak terletak pemilu presiden, pemilu atau pilkada, tapi masa depan yang gemilang bagi NU. Maka setelah melewatinya sekarang waktunya kembali ke agenda organisasi yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu melakukan rekonsolidasi," katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu.
K.H. Yahya Cholil Staquf dalam pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di kompleks Universitas Hasyim Asy'ari, Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Sabtu (30/11) malam itu mengungkapkan bahwa telah memulai untuk konsolidasi internal dengan mengumpulkan seluruh PWNU se-Indonesia.
Kegiatan tersebut juga mengeluarkan kesepakatan bersama yang juga dimuat dalam pernyataan bersama bahwa seluruh jajaran NU mulai dari PBNU, PWNU hingga pengurus ranting (tingkat desa) adalah satu.
"Kami senantiasa bersama, tidak terpisahkan, tidak mau diganggu karena kami punya tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama. Begitu juga dengan PWNU lain, sudah dilatih semua," kata dia.
Ia pun menegaskan bahwa komitmen ini bukan hanya untuk kepentingan internal jamiyah NU tapi sudah menjadi bagian tekad bersama untuk berkontribusi di dalam konsolidasi nasional bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Umum PBNU minta jajaran NU memperkuat konsolidasi internal pasca-Pilkada 2024
Minggu, 1 Desember 2024 10:00 WIB