Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan seluruh anak yang menjadi korban asusila oleh oknum guru ngaji tetap didorong untuk sekolah, melakukan aktivitas kegiatan belajar seperti biasa agar bisa menggapai masa depannya yang lebih baik.
"Sudah normal kembali, sudah sekolah, lagi, kita upayakan mereka tetap sekolah," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut Yayan Waryana kepada wartawan di Garut, Jumat.
Baca juga: Pemkab Garut pantau perkembangan seluruh anak korban asusila guru ngaji
Ia menuturkan, pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak yang menjadi korban asusila di Kecamatan Samarang, Garut.
Seluruh anak itu, kata dia, ketika diketahui menjadi korban guru ngaji langsung mendapatkan pendampingan, termasuk pemulihan trauma agar kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kita sudah lakukan upaya trauma healing bagi korban, harapannya agar kembali memiliki percaya diri, dan beraktivitas seperti biasa," katanya.
Perkembangan anak saat ini sudah normal, dan kondisinya membaik dengan kembalinya sekolah, termasuk bergaul di lingkungan rumah maupun di sekolahnya.
Bahkan, lanjut dia, ada anak yang bisa menyelesaikan ujian di sekolah dasarnya dan saat ini memiliki semangat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
"Ada anak yang mau ikut ujian, jadi pendidikannya tidak terbengkalai, sudah lulus SD," katanya.
Yayan berharap. upaya memulihkan kembali kondisi anak dan menjaga masa depannya itu perlu peran semua pihak, tidak hanya pemerintah, melainkan lingkungan masyarakat, sekolah, terutama orang tua.
Pemkab Garut: Anak korban asusila tetap sekolah
Jumat, 14 Juli 2023 17:30 WIB