Jakarta (ANTARA) - Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan rentetan guncangan gempa tektonik yang berkekuatan 4 - 4,2 magnitudo telah merusak sejumlah bangunan masjid, puskesmas, gedung sekolah, dan rumah warga di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta Rabu mengatakan bahwa data rekapitulasi sementara dari tim Pusdalops BNPB malam hari ini diketahui kerusakan itu melanda dua bangunan masjid, tiga gedung sekolah, satu puskesmas, dan tiga rumah warga.
Masing-masing bangunan yang terdampak guncangan gempa bumi itu berada di wilayah Desa Pangalengan, Sukamanah, Margamukti, Pulosari, Wanasari (Kecamatan Pangalengan) Desa Trumajaya (Kecamatan Kertasari), dan Desa Banjaran Wetan (Kecamatan Banjaran).
Ia menyebutkan, kerusakan yang dialami pada sejumlah bangunan tersebut berupa retak pada bagian dinding hingga sebagian lapisannya runtuh, kerusakan bagian atap.
Berdasarkan data rekapitulasi itu menyebutkan pula untuk warga yang terdampak setidaknya ada sebanyak tiga keluarga yang sekaligus merupakan penghuni dari tiga unit rumah yang rusak di Desa Pangalengan.
Namun beruntung menurut Abdul, sejauh ini tim di lapangan belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat gempa bumi beruntun sebanyak dua kali itu.
"Untuk upaya penanganan pasca kejadian gempa, BPBD Kabupaten Bandung terus monitor dan mendata wilayah yang terdampak gempa," katanya.
Atas kondisi ini, BNPB mengimbau warga Kabupaten Bandung dan sekitarnya supaya meningkatkan kewaspadaan, seperti menghindari dinding bangunan yang sudah retak karena rentan sekali runtuh bila terjadi gempa susulan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Getaran gempa di Kabupaten Bandung merusak masjid dan puskesmas
BNPB catat getaran gempa di Kabupaten Bandung merusak masjid dan puskesmas
Kamis, 2 Mei 2024 5:36 WIB