Jakarta (ANTARA) - Berita tentang Rp434,3 triliun realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik, hingga target eskpor di 2025 mencapai Rp4.769 triliun, mewarnai pemberitaan bidang ekonomi kemarin (6/1).
Berikut rangkuman berita selengkapnya
APBN 2024 salurkan Rp434,3 triliun untuk subsidi BBM hingga listrik
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melaporkan realisasi penyaluran subsidi untuk masyarakat, mulai dari bahan bakar minyak (BBM) hingga listrik, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mencapai Rp434,3 triliun.
“Manfaat APBN yang dinikmati langsung oleh masyarakat juga termasuk dalam konteks menikmati harga BBM, LPG, listrik, dan pupuk yang lebih murah karena APBN memberikan subsidi,” kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN 2024 di Jakarta, Senin.
Simak berita selengkapnya di sini.
Menkop: Tambahan Rp10 triliun untuk LPDB-KUMKM bersumber dari APBN
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan tambahan Rp10 triliun dana bergulir melaluiLembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bersumber dari APBN.
"APBN, itu bentuknya piutang negara," kata Budi Arie Setiadi usai memimpin Rapat Kerja bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop) terkait Program Kerja LPDB-KUMKM Tahun 2025 di Jakarta, Senin.
Simak berita selengkapnya di sini.
Soal sinyal revisi Permendag 8/2024, Menperin siap beri masukan
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan siap memberikan masukan substansi yang dibutuhkan oleh industri manufaktur dalam negeri, terkait peluang revisi beleid relaksasi impor Permendag 8 Tahun 2024.
"Kami memang sudah pernah diajak diskusi dan kami siap untuk membantu memberikan masukan terhadap substansi yang dibutuhkan oleh manufaktur," kata Menperin Agus di Jakarta, Senin.
Simak berita selengkapnya di sini.
PPN 12 persen untuk barang mewah tambah penerimaan Rp3,5 triliun
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan memproyeksikan, penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen untuk barang dan jasa mewah dapat menambah penerimaan negara Rp1,5 triliun hingga Rp3,5 triliun.
Potensi itu didasarkan pada perhitungan DJP bersama Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
"Kalau hitung-hitungan kami dengan Pak Febrio (Kepala BKF) kemarin ya range-nya sekitar Rp1,5 triliun sampai dengan Rp3,5 triliun," ujar Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo dalam konferensi pers APBN 2024 di Jakarta, Senin.
Simak berita selengkapnya di sini.
Ekspor nasional dibidik naik menjadi Rp4.769 triliun pada 2025
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan peningkatan ekspor nasional pada 2025 mencapai 294,45 miliar dolar AS atau Rp4.769 triliun (kurs Rp16.196), dari 241,25 miliar dolar AS pada periode Januari–November 2024.
Simak berita selengkapnya di sini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemarin, Rp434,3 triliun subsidi BBM-listrik hingga target eskpor 2025