Bandung (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat (Jabar) menggaet calon investor agar mau menanamkan modalnya di Provinsi Jabar, upaya tersebut dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan untuk membuka lapangan kerja baru.
"Kami berkomitmen untuk terus mengurangi pengangguran di Provinsi Jabar. Atas dasar itu kami terus menjajaki kerja sama dengan calon investor agar mau menanamkan modalnya di Jabar guna membuka lapangan kerja baru," Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu Astutik kepada wartawan di Bandung, Senin.
Indonesia memiliki populasi sebesar 270 juta jiwa, sebesar 48 juta jiwa atau 17,86 persen populasi berada di Jabar dan populasi di Jabar merupakan yang terbesar di antara 34 provinsi di Indonesia.
Ning Wahyu Astutik mengatakan dengan jumlah populasi yang cukup besar tentunya angkatan kerja di Jabar cukup tinggi terutama ditambah lulusan baru setiap tahunnya.
"Sehingga potensi jumlah penganggran pun akan bertambah bila tidak diikuti dengan pembukaan lapangan kerja baru," ujarnya.
Dengan dilakukannya penjajakan kerja sama dengan calon investor agar mau menanamkan modalnya di Jabar tentunya hal tersebut bisa menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran.
Salah satu langkah Apindo Jabar menggaet investor, kata Ning, dengan melakukan presentasi di calon investor (salah satu perusahaan sepatu New Balance) di Kabupaten Purwakarta pda 19 Oktober 2021
Calon investor yang hadir diantaranya Vice President untuk Strategic Sourcing dan Quality NB Athletic Shoe Duncan Scott, Country Manager New Balance di Indonesia Elmore Simorangkir serta General Manager dari perusahaan Metropearl Indonesia Anto Tsai dan beberpa tim technical development dari New Balance.
Ning yang juga pernah menjabat sebagai presiden direktur sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu ternama di dunia ini mengetahui betul apa yang menjadi keinginan dan kekhawatiran para investor.
Beberapa poin menjadi hal penting dalam presentasi, kata dia, pertama ketersediaan jumlah angkatan kerja besar di Jabar.
"Kedua upah masih sangat kompetitif dan ketiga infrastruktur yang maju di antaranya Bandara Kertajati serta Pelabuhan Patimban," ujarnya.
Pengembangan Kawasan Segitiga Rebana
Pengembangan Kawasan segitiga Rebana menjadi salah satu fokus Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam menyedot calon investor untuk menanamkan modalnya di Jabar.
Ning menjelaskan dengan adanya pengembangan kawasan Segitiga Rebana seluas 43.913 hektare di Jabar bisa menjadi lokasi calon investor untuk menanamkan modalnya.
Di samping itu adanya fasilitas-fasilitas dari pemerintah berupa tax holiday, tax allowance, investment allowance, dan deductive tax akan menjadi pendorong investor untuk berinvestasi di Jabar khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
"Tidak dipungkiri kita semua menuju high tech, digitalisasi industry, seperti yang sering disebutkan yaitu 4.0 atau bahkan 5.0. Namun industri padat karya tetap masih dibutuhkan dengan adanya ketersediaan angkatan kerja serta transisi tehnologi yang belum sepenuhnya terjadi dan terpenuhi," kata dia.
Apindo Jabar pun memfasilitasi calon investor bertemu langsung dan berdialoh Bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Dalam dialog tersebut, dihadiri calon investor dari Korea Selatan, WS Shin serta Jay Bang.
"Dalam dialog tersebut, pemerintah memberikan jaminan tentang pengurusan surat-surat izin yang cepat serta iklim investasi di Indonesia yang kodusif,” ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, calon investor masih menyimpan kekhawatiran terhadap impelementasi Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) terutama soal pengupahan.
"Pak Bahlil Lahadia (Kepala BKPM) mengatakan calon investor tidak usah khawatir menanamkan modal di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Apindo Jabar siap berperan aktif dan berkolaborasi dengan BUMN
Baca juga: Apindo sambut baik SE Gubernur Jawa Barat tentang peran sektor industri
Baca juga: Apindo Bogor khawatir penyesuaian UMK ganggu industri di tengah pandemi