Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) mewujudkan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer–Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 yang inklusif untuk 76 peserta difabel.
Sebanyak 12 peserta tunanetra mendapatkan akses perangkat lunak pembaca layar Non Visual Desktop Access (NVDA) untuk mengikuti UTBK yang berlangsung di Ruang 1105, Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Gedung Lama, Kampus UI Depok.
Salah seorang peserta, Muhammad Abdurrohman yang merupakan pelajar dari Sekolah Khusus Islam Terpadu (SKh-IT) Yarfin menyampaikan kesan positifnya setelah mengikuti UTBK di UI.
"Senang dan deg-degan, soalnya ini pertama kalinya ikut UTBK. Tetapi, saya merasa nyaman karena UI menyediakan akses UTBK untuk tunanetra seperti saya," ujar Abdulrohman dalam keterangannya, Jumat.
Ia mengaku memilih Pusat UTBK UI karena fasilitas yang disediakan ramah bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra.
Rekomendasi dari pihak sekolah serta reputasi UI sebagai institusi yang inklusif menjadi alasan kuat di balik pilihannya. Di sini bisa akses UTBK bagi penyandang tunanetra. Pihak sekolah juga merekomendasikan pusat UTBK UI karena ramah untuk penyandang disabilitas.
Menurutnya, fasilitas di UI sangat mendukung peserta difabel. Panitia UTBK dinilai tanggap dan peduli terhadap kebutuhan peserta difabel.
Selain menjalankan tugas sebagai pengawas ujian, panitia juga siap memberikan pendampingan jika peserta tunanetra perlu meninggalkan ruangan, misalnya untuk ke toilet atau mengakses fasilitas kesehatan. Bahkan, sebelum ujian selesai, para petugas sudah bersiaga di luar ruang ujian untuk membantu peserta difabel keluar ruangan dan menemui keluarga atau wali mereka yang menunggu di luar.
Meski tidak mengalami tantangan besar selama persiapan UTBK, Abdurrohman mengaku telah menjalani latihan intensif bersama guru di sekolahnya sebelum ujian.