Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar acara musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dengan membahas pemulihan ekonomi yang diprioritaskan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2022.
“Pemulihan di bidang ekonomi, pembangunan di bidang infrastruktur peningkatan kesempatan kerja, daya beli masyarakat, penanggulangan kemiskinan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas kesehatan sebagai dampak dari pandemi COVID-19, harus menjadi prioritas utama pada tahun 2022,” kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyanadi Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Yana Mulyana mengatakan pembahasan itu sesuai dengan tema Musrenbang yang diusung yakni ”Meningkatkan ketahanan kota, mempercepat pemulihan ekonomi, dan reformasi sosial menuju kota bandung yang nyaman, sejahtera, dan berdaya saing”.
Untuk itu, Yana mengutarakan harapannya agar pelaksanaan Musrenbang ini tetap dapat menjaring aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan khususnya masyarakat guna memperoleh masukan untuk penyempurnaan penyusunan rancangan RKPD Tahun 2022.
“Terpenting subtansinya. Karena dalam situasi pandemi ini tentunya tetap harus menerapkan protokol kesehatan sehingga Musrenbang kali ini dilakukan secara hybrid. Mudah-mudahan substansi dalam menampung aspirasi berbagai pihak untuk membuat program pembangunan di 2022 bisa tercapai,” kata dia.
Sementara itu, Plh Sekda Kota Bandung Asep S Ghufron mengungkapkan, terdapat 1.216 usulan program dan kegiatan dari masyarakat yang telah lolos diverifikasi pada saat acara Forum Gabungan Perangkat Daerah kemarin.
“Pembahasan dan penajaman usulan masyarakat yang telah lolos verifikasi ada sebanyak 1.216 usulan dengan alokasi anggaran Rp79,66 miliar pada 11 perangkat daerah,” kata Asep.
Sedangkan Kepala Bappelitbang Anton Sunarwibowo menjelaskan pelaksanaan Musrenbang menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga kegiatan offline pun dibagi menjadi tiga bagian di tiga tempat lokasi yang berbeda.
“Musrenbang hari ini dilakukan secara mix (gabungan) online dan offline. Offline-nya di bagi ke tiga tempat yaitu untuk bidang ekonomi di Hotel Grandia, bidang infrastruktur di Savoy Homan, bidang sosial budaya di Hotel Papandayan,” kata Anton.
Baca juga: Hipmi Kota Bandung diajak geliatkan ekonomi
Baca juga: Disdagin Kota Bandung minta pengusaha disiplin aturan guna pulihkan ekonomi
Baca juga: Disdagin Bandung targetkan libur panjang tingkatkan geliat ekonomi