Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengungkapkan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Jabar pada 2024 ini untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, menjadi pertaruhan Jabar untuk mengantisipasi perubahan global ke depan.
Pasalnya, kata Bey, diperkirakan dunia akan mengalami perubahan besar dalam 20 tahun ke depan, yang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan.
"Sedikitnya ada sembilan megatrend global pada tahun 2045 yang diprediksi akan berdampak signifikan bagi Indonesia, dan tentunya termasuk bagi Jawa Barat. Karenanya saya harap musrenbang ini jadi awal Jabar lebih maju untuk menyejahterakan masyarakat," kata Bey dalam pembukaan Musrenbang Jabar, di Bandung, Senin.
Perubahan yang akan terasa di Jabar, diungkapkan Bey, antara lain soal bonus demografi di Jabar yang akan dimulai tahun 2030 dan puncaknya 2045; kemudian daya dukung sumber daya alam, lahan hutan, lahan sawah yang diperkirakan terus menurun; dan tantangan untuk pemerataan ekonomi wilayah dan peningkatan pendapatan masyarakat ke bawah.
Lalu dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar Amerika Serikat (AS) menjadi multicurency; urbanisasi yang akan semakin masif; arah pembangunan perkotaan yang perlu diarahkan ke arah green development dan transportasi berkelanjutan.
Kemudian, zona megathrust Pantai Selatan yang perlu mitigasi risiko bencana dan iklim berbasis digital; peningkatan peran China, kerentanan di wilayah Timur Tengah, kawasan Indo Pasifik yang diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru; tantangan peluang pasar ekspor produk dari Jabar ke negara-negara potensial; dan pemerataan infrastruktur digital yang berkualitas dan transformasi digital berkelanjutan.
"Jumlah penduduk produktif 37,63 juta jiwa atau 66,26 persen di tahun 2045. Potensi ini tentunya diharapkan menjadi sumber daya pembangunan berkualitas dan produktif, karenanya persiapan matang seperti investasi yang tepat kebijakan yang bijaksana dan tindakan yang berkelanjutan, diperlukan untuk memanfaatkan potensi positif ini demi mendukung Indonesia yang menjadi negara maju yang kuat dan sejahtera di tahun 2045," ujarnya pula.