Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat mengungkapkan bahwa visi pembangunan Jawa Barat tahun 2045 menjadi provinsi termaju, berdaya saing dunia dan berkelanjutan bisa diwujudkan dengan kolaborasi yang harmonis semua pemangku kepentingan.
"Visi tersebut hanya bisa kita wujudkan apabila semua pihak mampu berkolaborasi, koordinasi, dalam satu orkestrasi yang harmonis serta saling mendukung," kata Taufik dalam Musrenbang Jabar 2024 di Bandung, Senin.
Baca juga: Menpan RB: Musrenbang serius agar RPJPD bermanfaat untuk masyarakat
Karenanya, kata dia, Musrenbang Jabar yang mulai dilangsungkan ini harus dimanfaatkan untuk bisa dilaksanakan sebaik-baiknya dalam berkolaborasi bagi rakyat Jawa Barat.
"Ini adalah forum bagi kita selaku bagian dari pemerintahan di daerah, untuk bersama-sama berkolaborasi menyusun rencana pembangunan Jawa Barat 20 tahun ke depan dan demi kepentingan rakyat khususnya," ucapnya.
Dia mengakui bukan hal yang mudah menyusun rencana pembangunan untuk 20 tahun ke depan dengan tantangan bonus demografi, persaingan sumber daya alam, soal pendapatan penduduk kelas menengah ke bawah, keuangan internasional, urbanisasi, perubahan iklim, geopolitik dan geoekonomi, perdagangan internasional, serta disrupsi teknologi.
"Visi tersebut hanya bisa kita wujudkan apabila semua pihak mampu berkolaborasi, koordinasi, dalam satu orkestrasi yang harmonis serta saling mendukung," kata Taufik dalam Musrenbang Jabar 2024 di Bandung, Senin.
Baca juga: Menpan RB: Musrenbang serius agar RPJPD bermanfaat untuk masyarakat
Karenanya, kata dia, Musrenbang Jabar yang mulai dilangsungkan ini harus dimanfaatkan untuk bisa dilaksanakan sebaik-baiknya dalam berkolaborasi bagi rakyat Jawa Barat.
"Ini adalah forum bagi kita selaku bagian dari pemerintahan di daerah, untuk bersama-sama berkolaborasi menyusun rencana pembangunan Jawa Barat 20 tahun ke depan dan demi kepentingan rakyat khususnya," ucapnya.
Dia mengakui bukan hal yang mudah menyusun rencana pembangunan untuk 20 tahun ke depan dengan tantangan bonus demografi, persaingan sumber daya alam, soal pendapatan penduduk kelas menengah ke bawah, keuangan internasional, urbanisasi, perubahan iklim, geopolitik dan geoekonomi, perdagangan internasional, serta disrupsi teknologi.