Cianjur (ANTARA) - Biro perjalanan di Cianjur, Jawa Barat, merugi karena sepinya wisatawan yang hendak berwisata akibat merebaknya virus corona atau Covid-19 di sejumlah negara.
"Sebagian besar kehilangan omset sampai ratusan juta rupiah karena semua biro perjalanan tidak dapat memberangkatkan pelanggannya berwisata," kata Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Cianjur, Dadang Purnama saat dihubungi di Cianjur, Sabtu.
Ia menjelaskan, sejak merebaknya Covid-19 di sejumlah negara di Asia hingga Eropa, jasa tour and travel tanah air, termasuk Cianjur, sepi dari wisatawan yang hendak menghabiskan liburan.
Menurut dia, beberapa pekan lalu masih ada pesanan untuk wisatawan dengan tujuan luar kota, namun setelah ditemukan pasien positif Covid-19 di Indonesia, perjalanan wisata lokal menjadi hilang.
"Sejak satu pekan terakhir, sebagian besar biro perjalanan di Cianjur, tidak menerima pesanan satu pun. Bahkan beberapa agenda yang sudah pasti untuk puluhan wisatawan asal Jakarta ke Cianjur, terpaksa ditunda," katanya.
Ia menjelaskan, normalnya setiap bulan biro perjalanan kecil yang tergabung dalam asosiasi bisa meraup keuntungan Rp20 juta-Rp30 juta, sedangkan biro perjalanan besar bisa meraih keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
"Saat ini, tidak ada satupun pesanan yang bisa dilayani karena hampir sebagian besar mengundurkan kegiatan berwisata baik keluar kota atau ke Cianjur seperti dari perusahaan swasta, pemerintah dan sekolah," katanya.
Direktur Travel Umroh PT Krisma, Saleh Ihsan, mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih mengundur waktu keberangkatan puluhan jamaah umrah yang seharusnya sudah berangkat sejak dua pekan yang lalu karena larangan masuk ke Saudi Arabia.
"Biasanya kami mengandalkan pemasukan lain dari jasa perjalanan wisata ke sejumlah negara di Asia selain jamaah umrah, namun sudah satu bulan terakhir tidak ada pemberangkatan karena pembatasan kunjungan ke sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura," katanya.
Sedangkan untuk menutupi pengeluaran sehari-hari, baik membayar gaji karyawan dan operasional kantor, pihaknya terpaksa menarik dari tabungan pribadi karena karyawan tetap bekerja meskipun tidak ada kegiatan.
Baca juga: Astakira Pembaharuan Cianjur berupaya pulangkan WNI yang ditahan di Malaysia
Baca juga: Disnakertrans Cianjur catat penurunan pemohon rekomendasi kerja keluar negeri
Dampak corona, biro perjalanan Cianjur merugi karena sepinya wisatawan
Sabtu, 14 Maret 2020 19:01 WIB