Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Jawa Barat mencatat sekitar 1.000 rumah rusak akibat bencana alam yang tersebar di 15 kecamatan Tidak Masuk Kategori (TMK) bantuan stimulan setelah dilakukan verifikasi ulang.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Cianjur Nurzein di Cianjur Rabu mengatakan, dari 4.000 lebih rumah rusak yang dilaporkan sudah diverifikasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Cianjur.
"Kami belum bisa memastikan jumlah rumah rusak yang akan mendapat bantuan berapa, namun dari 4.000 rumah yang sudah diverifikasi Disperkim Cianjur mencatat 1.000 rumah TMK dan kemungkinan akan bertambah," katanya.
Hingga saat ini petugas masih melakukan verifikasi rumah rusak di 18 kecamatan terdampak bencana, terutama di wilayah selatan dengan harapan mendapat bantuan stimulan dari pemerintah pusat sesuai petunjuk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Terkait relokasi perkampungan yang terjadi pergeseran tanah, hingga saat ini pihaknya baru mendapat satu surat rekomendasi hasil kajian relokasi dari Badan Geologi di Kecamatan Kadupandak, sedangkan surat resmi hasil kajian di kecamatan lain masih menunggu.
Bahkan sampai awal tahun, pihaknya banyak menerima permintaan pengajuan kajian dari kecamatan yang ditujukan ke Badan Geologi yang masih dalam proses, sehingga BPBD belum bisa menyebutkan berapa jumlah total rumah rusak akibat bencana pergeseran tanah di Cianjur.
"Kami berharap rekomendasi lainnya segera turun sehingga jumlah total rumah rusak yang masuk sebagai penerima bantuan dapat ditotalkan, termasuk berapa jumlah perkampungan yang direlokasi," katanya.