Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Komisi XII DPR dan Ditjen Migas Kementerian ESDM melakukan pemantauan infrastruktur pipa transmisi gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem) dalam rangka memberikan dukungan bagi keandalan penyaluran gas bumi di Tanah Air.
Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menuturkan BPH Migas terus mendorong optimalisasi pemanfaatan pipa Cisem tahap I dan pembangunan pipa Cisem tahap II.
"Kunjungan bersama ini sebagai upaya dan dukungan untuk pemanfaatan gas bumi yang lebih masif lagi di tanah air," katanya saat berada di PT Pertamina Gas Operation East Java Area Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo, Semarang, Jateng, Kamis (24/4/2025).
Dalam kunjungan tersebut, selain Harya atau akrab disapa Didit, hadir pula Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi, Wakil Ketua Komisi XII DPR Sugeng Suparwoto, serta sejumlah Anggota Komisi XII DPR yakni Arif Riyanto Uopdana, Shanty Alda Nathalia, Alfon Manibui, Dewi Yustiana, Rokhmat Ardiyan, Ramson Siagian, Irsan Sosiawan, Nevi Zuairina, dan Zulfikar Hamonangan.
Hadir pula Kepala Balai Besar Pengujian Migas (Lemigas) Ditjen Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan dan Direktur Teknik dan Operation PT Pertamina Gas Indra P Sembiring.
Didit mengatakan dengan adanya pembangunan infrastruktur pipa Cisem tahap I dan dilanjutkan tahap II, maka akan terhubung jaringan pipa gas bumi untuk seluruh Pulau Jawa, dari Jawa Timur sampai Jawa Barat.
"Bahkan, juga sampai Sumatra, dan apabila nanti pembangunan pipa transmisi Dumai-Sei Mangkei selesai, maka pipa transmisi gas bumi akan terintegrasi dari Aceh sampai dengan Jawa Timur," jelasnya.
Pipa gas Cisem tahap II merupakan jalur pipa transmisi yang membentang dari Batang, Cirebon hingga Kandang Haur Timur sepanjang 245 kilometer.
Pembangunan Cisem tahap II diharapkan rampung pada awal 2026.
"Semoga dengan selesainya pembangunan Cisem tahap II ini, maka pengaliran gas melalui pipa akan semakin lebih optimal lagi," ujar Didit.