Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskumdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggelar operasi pasar dan pangan murah melibatkan petani cabai untuk menekan kenaikan harga saat pemakaian tinggi selama Natal dan Tahun Baru.
Kepala Bidang Perdagangan Diskumdagin Cianjur, Moelya Indraerawan di Cianjur Selasa, mengatakan, kenaikan harga cabai terjadi karena tingginya permintaan pasar membuat pedagang datang langsung ke petani menjadi faktor kenaikan harga.
Baca juga: Pemkab Cianjur : Pembangunan 334 km jalan kabupaten tuntas tahun ini
"Pedagang datang langsung ke petani untuk mendapatkan stok langsung karena tingginya pemakaian, sehingga banyak petani melakukan panen lebih awal, sehingga harga di pasaran mengalami kenaikan cukup tinggi," katanya.
Untuk menekan kenaikan harga cabai dan kebutuhan pangan lainnya, tutur dia, sebelum menggelar operasi pasar dan pasar pangan murah bersama dinas pertanian, pihaknya segera menggelar rapat terkait teknis bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Kami akan melakukan rapat teknis dengan TPID sebelum menggelar operasi pasar, sedangkan dinas pertanian akan menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan melibatkan petani dan distributor kebutuhan pangan," katanya.
Seiring melambung-nya harga cabai terutama cabai rawit yang semula dijual Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp120 ribu per kilogram saat ini berangsur turun menjadi Rp82 ribu per kilogram, namun dipastikan stok cabai di pasar Cianjur aman.
Pedagang di sejumlah pasar selain berbelanja ke sejumlah pasar di Bandung, juga mendapat stok langsung dari petani lokal di wilayah Cianjur utara dan selatan yang sejak beberapa hari terakhir sudah masuk musim panen.
"Stok dipastikan aman selama satu bulan ke depan karena pedagang di pasar Cianjur mendapat pasokan cabai langsung dari petani, dan dari Pasar Caringin-Bandung," katanya.