Jakarta (ANTARA) - Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkap bahwa keandalan mobil-mobil China berpotensi menyamai pabrikan Jepang yang telah merajai pasar otomotif dalam negeri selama puluhan tahun, begitu juga dengan pabrikan Eropa untuk segmen yg lebih tinggi.
“Mobil-mobil China memiliki potensi besar untuk menjadi andal dan menyaingi dominasi produk-produk Jepang di Indonesia. Investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan, peningkatan kualitas produksi, serta strategi harga yang kompetitif menjadi modal utama,” kata dia saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Produk-produk kendaraan China saat ini semakin marak berdatangan di Tanah Air, produknya yang menawan dan canggih secara teknologi mampu memikat hati masyarakat, di tambah dengan harganya yang sangat kompetitif bak paket komplit.
Salah satu penghalang di pengujung langkah untuk membeli produk mobil Tiongkok ini umumnya pada faktor keandalan dan purnajual, yang tentu masih kalah dengan pabrikan Jepang yang telah lebih mapan dalam hal ini.
Namun, Yannes menilai bahwa saat ini, merek-merek China menunjukkan komitmen investasi besar-besaran untuk membangun pabrik perakitan, pabrik komponen, dan jaringan layanan 3S (Sales, Service, Spare Parts) yang komprehensif di Indonesia, proyeksi keandalan produk-produk mereka pun semakin menguat.
“Langkah strategis ini mengindikasikan keseriusan mereka untuk menggarap pasar Indonesia yang merupakan pasar otomotif terbesar di ASEAN. Investasi besar-besaran ini tidak hanya menunjukkan komitmen jangka panjang, tetapi juga menjadi solusi atas kekhawatiran konsumen terkait purnajual, ketersediaan suku cadang, dan layanan servis,” imbuhnya.
Kesungguhan China dan mitra lokal dalam membangun ekosistem yang solid ini diyakini menjadi faktor kunci keberhasilan mereka di pasar otomotif Indonesia, bahkan dunia.