Bandung (ANTARA) - PT Pos Indonesia memastikan kesiapan penuh pihaknya dalam distribusi bantuan bagi bencana di Sumatera, dan kiriman berbagai barang yang kerap melonjak pada periode Natal dan Tahun Baru, berjalan optimal.
Hal itu dilakukan, kata Plt Direktur Utama Pos Indonesia Haris, dengan cara seluruh unit operasional secara nasional diinstruksikan untuk menyiapkan kendaraan angkut, memastikan kelayakan teknis, serta mengoptimalkan kapasitas linehaul dan kendaraan last-mile.
"Guna mengantar paket agar layanan tetap cepat, tepat, dan tanpa hambatan," kata Haris dalam keterangan di Bandung, Selasa.
Tahun ini, lanjut Haris, Pos Indonesia melakukan penguatan signifikan pada armada operasional, di mana seluruh kendaraan didata ulang, dicek kelayakannya, dan ditingkatkan kapasitasnya melalui tambahan armada pendukung.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kiriman e-commerce, pengiriman musim liburan, dan peningkatan aktivitas transaksi masyarakat di akhir tahun.
Penguatan juga dilakukan pada pusat pengendalian nasional mereka yang diberi nama War Room 24/7, guna memantau dan memonitor pergerakan kiriman dan kondisi armada secara real-time, memastikan tidak ada hambatan dalam alur distribusi.
Pemantauan khusus, kata Harus, dilakukan terhadap kiriman bantuan kemanusiaan untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang saat ini sedang disalurkan melalui Pos Indonesia secara gratis, agar dipastikan seluruhnya tiba tepat waktu, aman, dan tidak mengalami hambatan distribusi.
"Kecepatan dan ketepatan pengiriman adalah kepercayaan. Karena itu kami memperkuat linehaul, armada lastmile, dan seluruh jalur distribusi agar masyarakat mendapatkan layanan terbaik sepanjang musim liburan, termasuk untuk pengiriman bantuan bencana," ujar Haris yang telah meninjau fasilitas yang terletak di Bandung dan Jakarta tersebut bersama Direktur Human Capital Management Asih Kurniasari Komar.
Untuk memperkuat kualitas distribusi paket, Pos Indonesia juga meningkatkan koordinasi operasional end-to-end, mulai dari proses sortir, linehaul, hingga pengantaran lastmile.
Kemudian, penggunaan teknologi seperti mesin sortir robotic dan RFID dioptimalkan untuk mempercepat proses dan meminimalkan kesalahan.
