Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar dari APBD 2025 untuk perbaikan permanen ruas jalan yang rusak akibat bencana alam pergeseran tanah di sejumlah kecamatan secara bertahap.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Cianjur Eri Rihandiar, di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya mencatat sekitar 26 titik ruas jalan kabupaten dan desa yang rusak dengan status sedang dan berat akibat bencana alam pada Desember 2024.
"Kami sudah menganggarkan Rp3 miliar dari APBD 2025 dari Belanja Tidak Terduga (BTT), sehingga perbaikan di puluhan titik jalan yang rusak dapat dilakukan secara maksimal," katanya.
Saat ini, kata dia, di beberapa titik jalan rusak sebagian kecil sudah dapat dilalui kendaraan setelah dilakukan penanganan bersama dengan cara membangun jalur darurat agar dapat dilalui minimal kendaraan roda dua sehingga aktifitas warga tetap berjalan.
Sedangkan 26 titik ruas jalan yang putus akibat bencana alam pergeseran tanah paling banyak terdapat di Kecamatan Pagelaran, Cibinong, Takokak, Cijati, Sukanagara, Agrabinta, dan Leles, di mana untuk sementara dilakukan penambalan landasan jalan yang retak.
"Petugas membuat konstruksi darurat agar dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat sejak beberapa pekan terakhir, sebelum dilakukan normalisasi secara permanen yang ditargetkan tuntas dalam dua bulan ke depan untuk jalan rusak sedang," katanya.
Sedangkan untuk perbaikan jalan yang rusak berat akibat pergeseran tanah membutuhkan waktu cukup panjang seperti di Kecamatan Kadupandak, Agrabinta, dan Tanggeung karena kerusakan mencapai 1 kilometer, sehingga saat perbaikan akan dilakukan pengalihan arus.