Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyiagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di setiap kecamatan terutama di wilayah selatan seiring cuaca ekstrem yang masih melanda sebagian besar wilayah Cianjur.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur, Senin, mengatakan sejak dua hari terakhir curah hujan cukup tinggi terjadi saat petang, sehingga dapat memicu terjadinya bencana alam terutama di wilayah pergeseran tanah di tiga kecamatan.
Baca juga: BPBD Cianjur tunggu hasil kajian Badan Geologi terkait relokasi di 3 kecamatan
"Retana yang disiagakan lebih dari 50 orang di tiga kecamatan. Selain melakukan pendataan dan pengawasan, mereka juga dapat melakukan evakuasi dan penanganan cepat saat melihat tanda alam terjadinya bencana seiring hujan yang turun lebat," katanya.
Pihaknya mencatat hingga saat ini penanganan bencana di sejumlah kecamatan terdampak masih dilakukan terutama di tiga kecamatan yaitu Kadupandak, Takokak dan Agrabinta yang mengalami pergeseran tanah, di mana tiga kampung akan direlokasi menunggu hasil kajian Badan Geologi.
Seiring masih tingginya curah hujan yang turun membuat pihaknya meminta relawan untuk mengimbau warga di wilayah terdampak bencana pergerakan tanah meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan termasuk segera mengungsi ketika hujan turun lebih dari dua jam.
"Kami sudah minta relawan yang disiagakan untuk melakukan pengawasan dan pendataan serta segera mengevakuasi warga dari lokasi pergerakan tanah ke daerah yang dinilai aman, dimana sampai saat ini masih banyak warga yang mengungsi ke rumah saudaranya," kata dia.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil kajian Badan Geologi terkait relokasi tiga kampung di tiga kecamatan, termasuk kelaikan lahan perkampungan baru yang sebagian besar milik desa setempat yang akan dibangun rumah bagi warga.
"Kami belum mendapat data pastinya, sehingga data sementara yang kami pegang hasil pendataan saat Tanggap Darurat Bencana (TDB) akhir tahun 2024," katanya.