Bandung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mengungkapkan emas perhiasan memberi andil terbesar pada laju inflasi di Jawa Barat pada Juni 2025.
Plt Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus, mengatakan emas perhiasan mendominasi andil inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 0,52 persen sampai Juni 2025 di Jawa Barat.
"Yang menarik, yang kita lihat bahwa komoditas emas perhiasan juga masih terus mengalami peningkatan. Dan ini yang barangkali juga mendorong adanya inflasi yang terjadi pada bulan Juni," kata Darwis di Gedung BPS Provinsi Jawa Barat, Bandung, Selasa.
Inflasi di Jawa Barat sendiri per Juni 2025, secara tahunan atau year on year (yoy) adalah sebesar 1,78 persen yang terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh kelompok pengeluaran seperti makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,90 persen.
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,68 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,69 persen.
Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,73 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,58 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,87 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,32 persen.
Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,04 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
Adapun secara bulanan atau month to month (mtm) inflasi Jawa Barat tercatat sebesar 0,27 persen, dan secara tahun kalender atau year to date (ytd) inflasi sebesar 1,25 persen.
"Komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi sepanjang Juni 2025 di antaranya cabai rawit sebesar 0,05 persen, beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen, bahan bakar rumah tangga (LPG), bawang merah, tomat, telur ayam ras dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,02 persen," kata Darwis.
Selain itu, kata dia, ada juga yang menyumbang deflasi sepanjang Juni 2025 di antaranya bawang putih sebesar 0,03 persen dan bensin sebesar 0,02 persen.
Darwis mengatakan dari 10 kabupaten/kota pantauan inflasi di Jawa Barat, seluruhnya mengalami inflasi bulanan (mtm) dengan Kota Cirebon yang mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,46 persen dan Kota Tasikmalaya yang mengalami inflasi terendah sebesar 0,12 persen.
Adapun secara lengkapnya yang mengalami inflasi yaitu Kabupaten Bandung sebesar 0,23 persen, Kabupaten Majalengka sebesar 0,18 persen, Kabupaten Subang sebesar 0,24 persen, Kota Bogor sebesar 0,41 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,35 persen, Kota Bandung sebesar 0,27 persen, Kota Bekasi sebesar 0,28 persen dan Kota Depok sebesar 0,24 persen.
