Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meningkatkan pengawasan di sepanjang jalur utama Cianjur terutama menuju wilayah selatan seiring cuaca ekstrem yang masih melanda dan dapat memicu terjadi bencana alam termasuk pohon tumbang.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur, Minggu, mengatakan masih tingginya curah hujan melanda sebagai besar wilayah Cianjur membuat pihaknya menyiagakan puluhan petugas dan relawan untuk melakukan pengawasan dan pelaporan situasi.
Baca juga: BPBD Cianjur tingkatkan pengawasan jalur utama antisipasi bencana alam
"Untuk titik rawan longsor, relawan berkoordinasi dengan forkopimcam untuk melakukan berbagai langkah mulai dari proses evakuasi hingga penanganan cepat ketika melihat tanda alam terjadi bencana yang dapat mengancam keselamatan warga," katanya.
Pihaknya berkoordinasi dengan petugas gabungan mulai dari TNI/Polri, dinas terkait, Basarnas Cianjur, PMI dan relawan dari berbagai organisasi guna melakukan penanganan cepat bersama ketika terjadi bencana alam terutama menutup landasan jalan mulai dari Puncak Pass hingga selatan Cianjur.
Termasuk menempatkan sejumlah relawan di jalur rawan bencana alam longsor dan pohon tumbang di jalur selatan, guna mengimbau pengendara lebih meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat melintas terutama saat hujan turun lebat atau melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana.
"Tidak hanya melakukan pengawasan dan membuat laporan, petugas bersama relawan akan meminta pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan melintas saat hujan turun deras melanda wilayah selatan, termasuk melakukan penanganan cepat termasuk melakukan kordinasi dengan dinas terkait," katanya.
Pihaknya mencatat sepanjang jalan Raya Cibeber-Campaka terdapat tebing rawan longsor hingga perbatasan Sukanagara-Pagelaran sepanjang 65 kilometer, termasuk di Jalan Raya Tanggeung hingga Sindangbarang, selain rawan longsor sepanjang Cibinong-Sindangbarang rawan banjir.