Selain pengembangan wisata, pihaknya rutin memberikan pelatihan digitalisasi, termasuk pemasaran digital dan penggunaan QRIS. Tujuannya supaya masyarakat desa dapat memperluas pasar secara mandiri.
Agung juga menegaskan berbagai upaya ini, diharapkan bisa memperkuat usaha masyarakat untuk mengelola potensi wisata tanpa bergantung penuh pada peran pemerintah.
"Secara bertahap, peran BI dan pemerintah daerah akan berkurang, dan masyarakat bisa mandiri dalam mengelola usaha mereka sendiri," ucap dia.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi menambahkan Desa Bantaragung telah meraih prestasi sebagai desa wisata terbaik kedua tingkat nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 untuk kategori digital dan konten kreatif.
Penghargaan ini, kata dia, bisa meningkatkan daya tarik Desa Bantaragung untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Data kunjungan wisata menunjukkan bahwa Desa Bantaragung terus menarik minat wisatawan. Dari Januari hingga September 2024, jumlah kunjungan mencapai 40.245 wisatawan, dengan potensi peningkatan hingga akhir tahun ini," kata Dedi.