Cirebon (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mempercepat penataan kawasan kota, kuliner, dan lainnya, sebagai langkah menjadikan Cirebon destinasi unggulan berbasis budaya setara Yogyakarta.
“Cirebon memiliki sejarah, budaya, dan potensi luar biasa. Ini harus dimaksimalkan. Saya melihat Cirebon berpeluang menjadi Yogyakarta-nya Jawa Barat,” kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-543 Kabupaten Cirebon di Cirebon, Senin.
Ia menilai penataan wajah kota, termasuk infrastruktur dan bangunan, menjadi kunci agar identitas budaya Cirebon lebih menonjol.
Pemprov Jabar, kata dia, siap mendukung penataan tersebut melalui desain tata ruang dan pembangunan tematik berbasis budaya lokal.
“Infrastruktur bukan hanya jalan. Wajah kota juga perlu diperhatikan. Bangunan-bangunan harus mencerminkan jati diri Cirebon sebagai kota bersejarah,” katanya.
Selain infrastruktur, ia juga menyoroti sektor kuliner dan batik yang dinilai memiliki nilai ekonomi dan daya tarik wisata tinggi.
Ia meminta agar kawasan-kawasan kuliner serta sentra batik Trusmi segera ditata secara terintegrasi, dengan fasilitas pendukung yang memadai.
“Kuliner Cirebon sudah dikenal nasional, tinggal penataan outlet dan trotoarnya. Sentra batik Trusmi juga perlu dibenahi agar jadi magnet wisata yang kuat,” ujarnya.
Terkait kondisi jalan di sejumlah wilayah Cirebon yang masih dikeluhkan warga, Dedi Mulyadi menyatakan Pemprov Jabar akan mulai mengintervensi perbaikan jalan kabupaten pada tahun 2026 setelah proyek jalan provinsi diselesaikan.