Karena peminat dan pasar makanan Thailand lebih banyak, maka bahan baku makanan Thailand pun dapat lebih mudah masuk ke China, dan harga makanan juga dapat bersaing.
Anisah sebelumnya pernah bekerja di bidang teknologi informasi (TI) di Singapura dan sempat mengikuti beberapa program diploma yang diadakan sejumlah koki terkenal karena ia memang gemar memasak dan sang ibu juga memiliki pengalaman usaha kuliner di Indonesia selama 20 tahun.
Karena keinginan untuk menghadirkan masakan cita rasa Indonesia, ia pun sering mengundang teman-temannya untuk makan masakan Indonesia di rumah.
Masakan-masakan Indonesia buatan Anisah pun mendapat pujian enak dari teman-temannya. Belakangan beberapa temannya juga meminta Anisah untuk memasak makanan untuk mereka.
“Akhirnya malah jadi suka ambil 'orderan' makanan Indonesia dari rumah, saat itu saya masih mengerjakan sendirian dari dapur di rumah, kadang ibu suka bantu tapi lama-lama kok 'orderan' jadi banyak ya dan dapur di rumat jadi tidak muat lagi untuk ambil pesanan," ungkap Anisah.
Rendang hingga nasi bakar
Perempuan asal Jakarta namun besar di Surabaya itu kemudian memutuskan untuk membuka rumah makan Indonesia di daerah Distrik Haidian (Tsinghua East Road) Beijing yang berdekatan dengan area kampus pada 2014.
Restoran ini menyajikan menu utama berupa ayam kremes, rendang sapi, ayam geprek, dan sate, yang disajikan bergantian setiap hari. Menu lainnya adalah ayam bumbu rujak, nasi uduk, soto ayam, ikan garang asem, nasi bakar cumi, selain juga melayani pemesanan nasi tumpeng maupun kue seperti risoles.
Masakan-masakan tersebut disajikan dari resep keluarga Anisah dengan tetap menjaga kesesuaian rasa.
"Penyesuaian rasa dengan lidah saya saja. Ya kami sampaikan kalau sambal di sini tetap sambal pedas seperti di Indonesia, kalau 'customer' tidak suka pedas ya jangan memesan sambal," ungkap Anisah.
Anisah, memperkenalkan rasa Indonesia di Beijing China
Oleh Desca Lidya Natalia Sabtu, 10 Agustus 2024 14:30 WIB